Membuat Website tanpa Memahami Bahasa Pemrograman


    Featuring:
  • CMS Joomla
  • Blogger
  • Search Engine Optimization

Selasa, 19 Mei 2009

0
Konsep Pengelolaan Back End & Front End Joomla

Setelah Anda menyelesaikan instalasi Joomla, Anda tentunya telah mengetahui bahwa Joomla memiliki halaman back end atau halaman administrator dan tampilan front end (bagian web yang akan dilihat oleh publik/pengunjung). Halaman back end / administrator ini dapat Anda akses dengan menambahkan administrator setelah url address website Anda.

Contohnya adalah http://localhost/domainanda/administrator, apabila Anda menginstal di localhost dan http://www.domainanda.com/administrator, apabila website Anda sudah online.

Halaman back end adalah bagian yang khusus diperuntukkan para administrator untuk mengelola websitenya (website management). Dengan adanya bagian back end ini lah yang memungkinkan seseorang yang tidak mengerti bahasa pemrograman dapat memodifikasi isi website-nya.

Untuk memasuki halaman back end, Anda harus memiliki username dan password administrator. Password adalah password yang Anda isikan pada proses instalasi. Username diberikan kepada Anda pada tahap terakhir proses instalasi. Biasanya username yang diberikan adalah admin. Berikut adalah gambar daripada halaman login administrator.

admin_joomla

Setelah login, Anda akan mendapati tampilan sebagai berikut:

admin_joomla

Berikut penjelasan tampilan yang terlihat sesuai dengan nomor pada gambar di atas:

  1. Menu Bar, yang berisi kumpulan menu administrasi Joomla yang masing-masing memiliki beberapa sub menu.
  2. Preview untuk melihat tampilan front end website Anda dan informasi admin seperti jumlah email masuk dan user online, serta fasilitas log out dari halaman admin.
  3. Control Panel yang berisi ikon menu-menu yang sering digunakan pada proses administrasi Joomla. Menu-menu disini dapat Anda temukan juga pada Menu Bar.
  4. Berisikan informasi mengenai CMS Joomla, user terdaftar yang sedang login, artikel dengan frekuensi akses paling banyak, artikel terbaru yang dimasukkan di website, dan jumlah menu yang ada pada website.

Demikianlah isi dan tampilan dari halaman back end website Joomla Anda secara garis besar. Sekarang kita beralih ke pembahasan mengenai apa saja yang terdapat pada halaman front end website Anda ketika pertama kali Anda menginstal Joomla. Berikut gambar dari halaman front end website Joomla Anda secara default:

front_end

Berikut penjelasan halaman front end sesuai dengan nomor urutannya:

  1. Header, tempat meletakkan logo, gambar, animasi, dan sebagainya. Biasa untuk memberitahu nama website.
  2. Newsflash, digunakan untuk menampilkan sejumlah artikel/news singkat yang ditampilkan bergantian secara acak.
  3. Top Menu, menampilkan menu secara vertikal yang ditempatkan di bagian atas halaman website.
  4. Search, digunkan untuk menjalankan fungsi search pada website.
  5. Breadcrumb, menampilkan lokasi halaman yang sedang dilihat berikut jalur yang telah dilalui.
  6. Main Menu, yakni berisi kumpulan menu utama sebuah website.
  7. Resources, berisi menu-menu lain di luar menu utama.
  8. Key Concept, sama dengan Resources.
  9. Login Form, digunakan bagi user untuk register menjadi member maupun login ke website.
  10. Latest News, menampilkan artikel-artikel terbaru dari website.
  11. Popular, menampilkan artikel-artikel dengan frekuensi akses paling banyak.
  12. Content, menampilkan konten-konten dari website.
  13. Polls, yakni polling atau jajak pendapat bagi pengunjung website.
  14. Who’s Online, menampilkan jumlah pengunjung yang sedang online.
  15. Advertisement, menampilkan link bagi pemasang iklan di website Anda.
  16. Banner, menampilkan banner/spanduk iklan beserta link.
  17. Footer, berisi keterangan dari website, perusahaan, pembuat, dsbnya yang terletak di bagian bawah website.
  18. RSS/Syndicate, layanan untuk menampilkan artikel secara ter-update pada website lain.

Selain Header dan Content, semua bagian di atas merupakan module default Joomla. Module adalah unit fungsi dari Joomla yang berfungsi untuk menampilkan fitur-fitur sebuah website. Module ini dapat dipindah-pindahkan letaknya sesuai keinginan Anda.

Secara default, letak module pada Template adalah seperti gambar di atas. Template pada Joomla hanya menyediakan slot-slot pada body web. Anda tinggal menyusun Module pada slot-slot/posisi yang dimiliki masing-masing template.

Selain module-module di atas, masih banyak lagi module yang dapat Anda instal dan gunakan, baik untuk bagian front end maupun back end dari website Joomla Anda.

Minggu, 17 Mei 2009

0
How to install Joomla 1.5 pada Localhost Bag. 2 (Instal Joomla)

Pertama-tama, Anda harus memiliki paket installer Joomla 1.5 terlebih dahulu. Apabila Anda tidak memilikinya, Anda dapat men-download paket installer Joomla 1.5 terbaru di website resminya www.joomla.org atau klik link halaman download Joomla.

Versi stabil yang terbaru ketika tulisan ini dibuat adalah versi 1.5.10. Biasanya paket installer Joomla memiliki 2 versi, yakni full package dan upgrade package. Versi upgrade package digunakan untuk meng-upgrade file Joomla versi sebelumnya yang pernah Anda install. Misalkan Anda pernah menginstall Joomla versi 1.5.9 di komputer, maka Anda cukup menambahkan file dari upgrade package 1.5.9 to 1.5.10 untuk meng-upgrade versi Joomla Anda.

Oleh karena tutorial ini ditujukan untuk Anda yang baru pertama kali menggunakan Joomla, maka langkah berikutnya adalah men-download paket installer Joomla 1.5 yang terbaru. Paket Joomla 1.0 juga masih dapat didownload di situs Joomla. Oleh karena itu, pastikan Anda telah men-download versi yang benar.

Selama proses download berlangsung, Anda buat saja dulu sebuah folder baru pada direktori c:\wamp\www (atau direktori tempat Anda meng-install Wamp Server). Berikan nama folder sekehendak Anda. Dalam tutorial ini, kita beri saja nama foldernya adalah “myweb”, sehingga sekarang terbentuk struktur direktori c:\wamp\www\myweb.

Setelah Anda berhasil mendownload paket installer Joomla 1.5, ekstraklah file paket Joomla tersebut dan tempatkan isinya pada folder myweb (c:\wamp\www\myweb) yang baru saja Anda buat. Berikut adalah gambar struktur file dan folder Joomla yang berada di dalam folder myweb.

stuktur_file_joomla

Kemudian, buka browser internet Anda dan ketikkan http://localhost/myweb. Pastikan Wamp Server Anda telah diaktifkan. Apabila semua berjalan dengan baik, maka di browser akan muncul tampilan sebagai berikut:

install_joomla

Pada langkah pertama ini, Anda diminta untuk memilih bahasa yang digunakan dalam proses instalasi. Biarkan saja secara default, yakni bahasa inggris, karena Anda tidak akan menemukan bahasa Indonesia di dalamnya untuk saat ini. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.

install_joomla

Pada jendela ini ditampilkan persyaratan minimum yang harus dipenuhi agar Joomla dapat digunakan. Pastikan semua persyaratan telah dipenuhi yang ditandai dengan kata Yes berwarna hijau. Di bawahnya, ditampilkan rekomendasi setting yang sebaiknya Anda gunakan. Anda tidak harus mengikuti semua setting yang direkomendasikan. Apalagi, kalau memang Anda tidak mengerti apa pengaruh dari setting-setting tersebut.

Untuk sementara, Anda tidak perlu memusingkannya, karena setting-setting tersebut dapat Anda akses kembali kapan saja. Setting aktual yang berwarna merah atau tidak sesuai dengan rekomendasi Joomla juga tidak berpengaruh terhadap keberhasilan proses instalasi Joomla. Klik saja tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.

install_joomla

Pada tahap ketiga, Anda diberitahu apa saja yang terdapat dalam lisensi Joomla. Lisensi Joomla bersifat open source atau memiliki lisensi GNU/GPL. Dengan kata lain, Anda bebas menyalin, memodifikasi, dan menyebarluaskan kembali paket tanpa tersandung masalah copyright. Klik Next kembali untuk melanjutkan.

install_joomla  

Pada tahap keempat, Anda diminta untuk menentukan setting database. Untuk latihan kali ini, sebaiknya Anda isi saja Host Name dengan localhost, Username diisi dengan root, Password dikosongkan, dan Database Name dengan nama myDB atau sesuka Anda. Klik kembali Next untuk melanjutkan.

install_joomla

Pada tahap kelima, Anda diminta untuk menentukan konfigurasi dari FTP (File Transfer Protocol). Bagi Anda yang menggunakan Operating System Windows, Anda tidak perlu untuk mengisi konfigurasi FTP. Klik saja tombol Next untuk melanjutkan

install_joomla

Pada tahap keenam, kita akan mengisi konfigurasi dari web kita. Isikan nama website Anda pada kotak isian Site Name. Isikan saja seadanya dulu. Site Name dapat Anda ganti lagi kapan saja.

Your Email diisi saja dengan email Anda. Admin Password merupakan password yang akan digunakan untuk masuk ke jendela Administrator nantinya. Masukkan password yang Anda inginkan dan jangan sampai lupa. Masukkan kembali password Anda pada kotak isian Confirm Admin Password.

Pada konfigurasi berikutnya mengenai Load sample data, restore, or migrate, Pilih Install Default Sample Data dan klik tombol Install Sample Data. Pilihan ini akan menginstalkan data untuk website contoh. Pilihan kedua hanya berlaku untuk melakukan migrasi web ke Joomla 1.5. Klik tombol Next dan kemudian klik OK untuk jendela konfirmasi berikut ini:

install_joomla    

Selamat! Anda telah berhasil meng-install Joomla 1.5 ketika Anda telah sampai pada jendela berikut:

install_joomla

Tulisan berwarna merah berupa peringatan untuk menghapus folder Installation di direktori Joomla Anda. Hal ini untuk menjaga bocornya data rahasia di website Anda. Oleh karena itu, hapuslah folder Installation di direktori c:\wamp\www\myweb Anda. Di bawah pesan ini juga diberikan username untuk login ke jendela Administrator, yakni admin.

Kemudian, klik tombol Site di kanan atas untuk melihat hasil installasi paket Joomla yang telah Anda lakukan. Klik tombol Admin disampingnya untuk masuk ke jendela login Administrator. Atau masukkan http://localhost/myweb pada browser untuk melihat tampilan Front End website Anda. Atau http://localhost/myweb/administrator untuk login ke Back End atau jendela login administrator.

Setelah login, Anda dapat mengelola banyak hal yang berkaitan dengan website Anda, seperti menulis artikel, mengganti templates, dan sebagainya tanpa perlu mengerti bahasa pemrograman sedikit pun.

Selasa, 12 Mei 2009

0
How to Install Joomla 1.5 pada Localhost Bag. 1 (Instal WAMP)

CMS Joomla dan kebanyakan CMS lain yang beredar di internet saat ini menggunakan:

  1. Bahasa pemrograman PHP
  2. Web Server Apache, dan
  3. Database MySQL

Ketiga software di atas dapat dengan mudah kita peroleh dan yang penting adalah legal, karena software-software tersebut bersifat open source.

Dalam menginstal Joomla, kita dapat menginstal Joomla di web server offline (localhost) atau langsung menginstal pada web server online (remote server). Pada posting kali ini kita akan belajar untuk menginstal Joomla pada web server lokal terlebih dahulu.

Mengapa kita membutuhkan web server untuk membuat website Joomla? Hal ini dikarenakan penggunaan script PHP yang bersifat server-side. Server-side berarti program diproses pada sisi server, bukannya pada komputer klien/pengakses. Dengan demikian, program akan dijalankan dengan lebih cepat dan tidak membebani kinerja komputer klien. 

Untuk menginstal pada localhost tentunya kita membutuhkan ketiga software pendukung di atas terlebih dahulu. Lain halnya dengan web server remote/online yang telah memiliki ketiga fungsi software di atas.

Dengan begitu, kita harus mendownload dan menginstal ketiga software satu demi satu. Tetapi, tentunya cukup merepotkan bukan? Untungnya sekarang sudah tersedia software yang bersifat multi aplikasi, artinya dengan sekali instal, ketiga aplikasi pendukung langsung terinstal dan terkonfigurasi dengan baik. Software multi aplikasi untuk Joomla yang paling populer adalah WAMP (Window Apache MySQL & PHP) dan XAMPP. Dalam posting kali ini kita akan menggunakan software WAMP.

Download software WAMP terbaru yang telah berganti nama menjadi WampServer 2.0 pada situs resminya di http://www.wampserver.com/en/download.php atau klik disini. File installer berukuran 16mb.

Klik ganda file installer WampServer2.0.exe, sehingga terbuka jendela peringatan sebagai berikut:

InstallWamp1

Pesan di atas mengingatkan Anda untuk terlebih dahulu meng-uninstall dan menghapus folder Wamp apabila Anda memiliki WAMP5 versi 1.x di komputer Anda. Setelah proses uninstall, folder WAMP masih akan menyisakan database dan direktori Joomla yang pernah Anda buat. Oleh karena itu, sebaiknya Anda cukup me-rename folder WAMP atau memindahkan isinya apabila masih Anda butuhkan. Klik tombol Yes untuk melanjutkan ke jendela instalasi sebagai berikut:

Install Wamp 2 

Klik tombol Next, sehingga tampil jendela License Agreement seperti berikut:

Install Wamp3

Klik opsi I accept the agreement dan klik tombol Next

Install Wamp 4

Pada jendela ini, kita harus menentukan lokasi folder tempat penyimpanan file-file WampServer nantinya. Secara default, program akan disimpan pada lokasi c:\wamp. Anda dapat mengubah dengan cara mengetikkan lokasi yang Anda inginkan atau mengklik tombol Browse…  untuk memilih lokasi penyimpanan. Setelah Anda menentukan lokasi penyimpanan, klik tombol Next, sehingga tampil jendela berikut:

Install Wamp

Bagian ini untuk membuat Ikon/short cut bagi program WampServer. Klik/tandai pilihan yang Anda inginkan. Pilihan pertama untuk membuat ikon Quick Launch, yakni ikon yang terdapat di samping start menu windows atau kiri bawah layar komputer Anda. Pilihan kedua untuk membuat ikon di desktop atau tampilan utama layar Windows Anda. Klik saja keduanya bila Anda kurang paham. Klik tombol Next untuk berpindah ke jendela berikutnya.

Install Wamp

Jendela ini memberitahukan bahwa software WAMP siap diinstal. Klik tombol Install untuk mengeksekusinya. Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi sempurna dan menampilkan jendela sebagai berikut:

Install Wamp

Pada jendela ini, kita diberi kebebasan menentukan aplikasi browser default untuk menjalankan Joomla nantinya. Biarkan saja apa adanya dan klik tombol Open untuk menyelesaikan proses instalasi software WampServer.

Install Wamp

Pada jendela ini, Anda diminta untuk menentukan server SMTP dan alamat email Anda. Biarkan saja secara default. Klik tombol Next.

Install Wamp

Pada jendela terakhir ini, klik tombol Finish. Sesaat kemudian, Wamp Server segera aktif yang ditandai dengan munculnya ikon Wamp ( iconwamp ) pada sebelah kanan taskbar windows Anda. Klik ikon Wamp, sehingga tampil menu seperti berikut:

Install Wamp  

Anda dapat menggunakan menu-menu ini untuk keperluan web nantinya. Periksa apakah server Apache, PHP, dan database MySQL sudah aktif dan berjalan dengan baik, dengan cara:

  1. Buka browser Anda atau Internet Explorer.
  2. Ketikkan localhost pada bagian addressnya.
  3. Pastikan halaman yang tampil sebagai berikut.

Install Wamp    

Selamat! Anda telah berhasil menginstal Wamp Server pada komputer Anda. Untuk tutorial install Joomla 1.5 akan dimuat pada posting How to Install Joomla 1.5 pada Localhost Bag. 2 (Install Joomla).

Jumat, 08 Mei 2009

0
Beda Joomla 1.0 dan 1.5

Setelah Anda sejenak mencari tahu mengenai Joomla, Anda akan dibingungkan dengan adanya dua versi Joomla, yakni Joomla 1.0 dan Joomla 1.5. Apakah perbedaan dari keduanya?

Joomla 1.0 masih dikembangkan dengan basis Mambo, sedangkan Joomla 1.5 merupakan versi CMS yang dikembangkan dari nol. Namun, pada awalnya pengembangan Joomla 1.0 terus dilakukan karena penggunanya sangat banyak dan didukung pula oleh extension yang melimpah.

Keluarnya Joomla 1.5 pada awalnya agak susah menarik para pengguna Joomla 1.0. Hal ini diakibatkan pengguna Joomla 1.0 lebih familiar dengan tampilan operasi Joomla 1.0. Selain itu, pengguna Joomla 1.0 juga masih meragukan tingkat keamanan Joomla 1.5 yang belum teruji meskipun telah diklaim memiliki sistem keamanan yang lebih baik oleh penciptanya. Kemudahan dalam mencari template, component, dan module bagi versi 1.0 juga salah satu faktor yang menahan para pengguna untuk segera beralih ke versi 1.5.

Peningkatan Joomla 1.5 yang mencolok tentunya dari tampilan administrasi yang lebih indah dengan dukungan efek animasi yang lebih smooth. Template awal Joomla 1.5 yang lebih indah dan semakin dalamnya option untuk mengatur parameter dan feature template. Template-template yang tersedia untuk di-download juga kualitasnya jauh di atas template-template yang tersedia untuk Joomla 1.0.

Kemudian perbedaan lainnya adalah bergantinya istilah mambot menjadi plugin, toolbar yang lebih ringkas, dan semakin dioptimalkannya fitur SEF (Search Engine Friendly) pada Joomla 1.5.

Pengembang Joomla juga secara resmi telah menghentikan pengembangan versi 1.0 dan berfokus sepenuhnya untuk mengembangkan versi 1.5. Penghentian ini didasarkan pada meningkatnya jumlah pengguna Joomla 1.5 dan meningkatnya dukungan extension bagi Joomla 1.5. Saat ini, Joomla 1.5 sudah digunakan secara luas dan extension yang tersedia juga sudah melimpah ruah.

Dalam blog Sayonara Webmaster, hanya akan dibahas mengenai Joomla 1.5, karena para pengguna Joomla 1.0 juga kebanyakan telah bermigrasi atau memindahkan websitenya ke basis Joomla 1.5. Extension pada Joomla 1.0 secara teknis tidak dapat digunakan untuk Joomla 1.5. Namun, Joomla 1.5 telah menyediakan Legacy Mode yang memungkinkan extension dari Joomla 1.0 dapat dijalankan di Joomla 1.5. Meskipun begitu, tetap saja tidak semua extension Joomla 1.0 dapat dijalankan via Legacy Mode.

Senin, 04 Mei 2009

0
CMS Joomla : Web Design Tanpa Menguasai HTML

Joomla_Symbol_Color_bigger Web design menggunakan tool dan cara tradisional (HTML statis) membutuhkan tenaga kerja yang ahli dan biaya yang besar. Sebagai contoh, apabila ingin mengubah kata dalam webpage tentunya dibutuhkan orang yang menguasai HTML. Jika server web yang ingin diubah memiliki ratusan webpage, maka berapa banyak tenaga kerja, waktu, dan biaya yang harus dikeluarkan!?  Dengan CMS, pengaturan isi dan penampilan web dapat dilakukan oleh user yang tidak menguasai HTML sekalipun.

Content Management System (CMS) adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk membangun dan mengupdate web, yang dirancang sedemikian rupa sehingga proses pembuatan dan pemeliharaan web lebih mudah, efektif, dan efisien, baik bagi orang yang mengerti tentang teknologi web maupun yang tidak.

CMS terbaik & paling banyak digunakan di dunia saat ini adalah CMS Joomla yang bersifat open source. Dikatakan open source karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, dan menambah script yang disertakan dalam software tersebut asal tetap menghormati hak cipta dan mentaati peraturan yang telah ditetapkan secara bersama-sama.

Dengan Joomla kita dapat membuat website apa saja yang kita inginkan. Misalnya membuat website seperti http://detik.com, http://id-joomla.com, http://xl.co.id bahkan bisa juga http://amazon.com. Untuk melihat contoh website lainnya yang berbasis Joomla, silahkan lihat di Joomla Community Site Showcase.

CMS Joomla dikembangkan dengan basis PHP dan database MySQL. Secara teknis, CMS memisahkan konten web dengan body web yang ditampilkan di muka. Konten web disimpan dalam database MySQL dan dipanggil dengan skrip/kode pada index.php. Dengan demikian, modifikasi menjadi jauh lebih dinamis karena tidak perlu lagi membongkar body untuk mengganti isi atau pun sebaliknya.  

CMS Joomla juga menyediakan adanya panel administrasi yang friendly user bagi orang awam sekalipun. Didalamnya disediakan sistem manajemen konten dan editor konten bersifat WYSIWYG, sehingga tidak perlu berkutat dengan bahasa pemrograman. Dengan pemisahan body dan isi juga memungkinkan penggantian tampilan web dengan mengaktifkan template. Template dapat dengan mudah dicari dan diinstal.

Untuk mendownload dan mempelajari lebih banyak mengenai CMS Joomla, silahkan buka situs ofisial Joomla di http://www.joomla.org. Selain Joomla, masih terdapat CMS lainnya yang bersifat open source maupun komersil. Silahkan kunjungi http://opensourcecms.com untuk referensi CMS yang bersifat open source.

Sejarah CMS Mambo & Lahirnya Joomla

Joomla merupakan pengembangan dari open source project Mambo, yang dahulu sering disebut sebagai Mambo Open Source atau MOS. Mambo sebenarnya dikembangkan oleh sebuah perusahaan yang bernama Miro. Miro memberikan Mambo secara gratis kepada sebuah komunitas open source untuk dikembangkan. Pada bulan Agustus 2005, terjadi perselisihan prinsip antara pihak komunitas pengembang Mambo dengan MIRO.

Perselisihan dikarenakan pihak Miro ingin membentuk Mambo Foundation yang bertugas mengelola pengembangan Mambo. Dengan adanya Mambo Foundation, ditakutkan Mambo akan beralih menjadi software komersil.

Akibat perselisihan ini, beberapa orang pengembang inti Mambo keluar dari project dan akhirnya membentuk project open source baru yang diberi nama Joomla. Kata Joomla sendiri diambil dari  kata Jumla, bahasa Suaheli dari penduduk Kenya dan Tanzania di benua Afrika yang berarti “all this together” atau “secara bersama-sama”. Secara bersama-sama dikembangkan dan secara bersama-sama digunakan.

Pada tanggal 17 September 2005, dirilis Joomla versi 1.0.0. Versi ini merupakan versi alias dari Mambo versi 4.5.3. Joomla secara terus menerus dikembangkan oleh berbagai komunitas open source yang sangat aktif dan tertarik dengan sistem ini. Joomla versi 1.0.0 ini berakhir pada versi 1.0.15 dan diteruskan oleh Joomla versi 1.5 yang tidak lagi berbasis Mambo. Joomla versi 1.5 saat ini telah mencapai versi 1.5.10 pada saat tulisan ini dibuat.

0
CMS Joomla – Membuat website tanpa memahami bahasa pemrograman

Dulu kita mengenal HTML sebagai sarana utama dalam membuat website. Tetapi, pembuatan website dengan menggunakan HTML sangat menghabiskan waktu. Untuk membuat satu halaman website saja, kita perlu mengetik sampai puluhan, bahkan ratusan baris kode HTML . Kemudian, mengulang proses yang sama untuk halaman kedua, ketiga, dan seterusnya. Bagaimana kalau website Anda membutuhkan beratus-ratus halaman layaknya Amazon atau Ebay?

Masalah Anda akan semakin bertambah apabila Anda sama sekali tidak menguasai bahasa HTML. Anda harus menyewa seorang webmaster apabila hendak membuat website atau pun mengubah sepatah kata dalam website Anda. Jika website Anda memiliki ratusan halaman, bayangkan berapa banyak tenaga ahli, waktu, dan biaya yang harus Anda keluarkan?

Dengan CMS Joomla, pengaturan isi dan penampilan web dapat dilakukan oleh user yang tidak menguasai HTML sekalipun. CMS Joomla saat ini adalah CMS terbaik dan paling banyak digunakan di dunia. Kabar yang lebih baik lagi, CMS Joomla yang canggih ini berlisensi open source atau dengan kata lain merupakan software gratisan. Meskipun gratisan, CMS Joomla didukung oleh komunitas yang berjumlah puluhan ribu di seluruh dunia yang bekerja dalam ribuan proyek setiap tahunnya. Website yang tercatat menggunakan CMS Joomla menurut data tahun 2008 saja telah mencapai lebih dari 20 juta website.

Meskipun dengan mudah digunakan oleh orang awam, CMS Joomla tetap memiliki fleksibilitas dan tingkat modifikasi yang tinggi. Fleksibitas website Joomla untuk dikembangkan hanya terbatas oleh kreatifitas dan kemampuan penciptanya. Berikut contoh situs-situs yang dikembangkan dengan Joomla:

  1. http://www.id-joomla.com
  2. http://www.xl.co.id
  3. http://www.intanproperty.com
  4. http://www.joomla.org
  5. http://www.porsche.com.br
  6. http://www.travelshopireland.com
  7. http://www.livinggallery.eu
  8. Dan lebih banyak lagi di Joomla Community Site Showcase.

Anda yang sampai pada situs saya tentunya didorong oleh keinginan yang besar untuk mempelajari cara membuat website sendiri. Oleh karena itu, saya melalui blog Sayonara Webmaster akan membimbing Anda dengan menyediakan tutorial-tutorial dasar Joomla. Apabila tutorial saya masih kurang jelas, Anda dapat memberikan pertanyaan kepada saya melalui fasilitas Comments di blog Sayonara Webmaster ini. Kedepannya, saya juga akan menyediakan semua resources atau sumber daya yang Anda butuhkan untuk menciptakan website Joomla yang semakin baik lagi.